SEOUL Family Trip : From Museum to Gangnam Kpop Town

Gila, jalan-jalan hari kedua bikin kita tepar abis! Hingga keesokan harinya kita bangun kesiangan.. hehehe. (Baca cerita hari kedua trip disini).

Hari ketiga trip kita dimulai agak telat. Kita baru keluar dari AirBnB jam 11an. Untung hari ini rute-nya gak banyak dan agak santai. Sebagai pecinta museum, gue memasukan museum sebagai bagian dari rute family trip. Negara Korea  itu banyak cerita-cerita sejarah menarik, mulai dari kisah-kisah jaman kerajaan, World War II, sampai Perang Saudara. Sayang banget kalau gak main ke Museum. Museum yang akan kami datangi itu the National Museum of Korea!

Cukup naik Metro satu kali dari Seoul Station, kita sudah sampai di stasiun Ichon, stasiun terdekat dari Museum. Kerennya lagi, stasiun Metro ini terhubung underground dengan Museum. Jadi kita gak perlu keluar dulu dari stasiun, tapi bisa mengakses jalan bawah tanah yang menghubungkan ke lobi museum. Wow! Ini sebuah tanda betapa respeknya pemerintah Korea sama museum sebagai destinasi wisata dan pusat edukasi. Orang mau ke museum aja dimudahkan aksesnya.

Tiba di lobi luar museum, gue terpana banget sama fasad bangunan museum-nya. Waawww… Bangunan ini berbentuk balok persegi panjang yang tengah nya dibolongin, bagian bolongnya ngasi pemandangan Namsan Tower dari jauh. Keren banget! Lobi luar museumnya juga luaass banget, kita jadi berasa kecil banget disitu.

National Museum of Korea

Meski bangunannya modern, bagian depan museum lebih terlihat tradisional dengan menghadirkan gazebo tradisional dan kolam.

Masuk ke museum tidak perlu tiket alias Gratis! Ternyata berlaku juga buat museum lain di kota Seoul.

Setelah ambil Museum Map Plan di lobi dalam, gue coba liat galeri-galeri apa aja yang ada, dan kira-kira mana yang perlu gue datengi duluan, karena waktu kunjungan museum Cuma 1 jam.

Gue coba masuk ke salah satu galeri yang berjudul Goryeo Dinasty. Area yang pertama gue masuki itu ada dinding yang menjelaskan timeline sejarah Korea dari awal sampai sekarang. Di sudut ruangan, ada replica singgasana raja Korea yang didominasi warna merah. Korea ini sebenarnya nenek moyangnya itu dari China. Sama-sama percaya kalau warna Merah itu warna kemakmuran.

Selain permanent exhibition, museum ini lagi ngebuka special exhibition berjudul “From Empire to Republic”. Di dalam eksibisi ini, gue liat beberapa dokumen-dokumen asli dan peninggalan jaman transisi dari sistem kerajaan ke republik. Disitu ada surat hutang Korea ke Amerika Serikat, sebuah buku berisi national anthem Korea yang ditulis dalam tiga bahasa (ada bahasa Jerman nya lo), hingga foto-foto asli yang masih berwarna sepia. Ada satu storyboard yang bikin gue terenyuh, jadi ternyata waktu Korea merdeka dari penjajahan Jepang (saat itu Korea masih menyatu), mereka berencana ingin membentuk kesatuan negara demokrasi, eh gara-gara masuk pengaruh dari dua ideologi berseberangan yang dibawa sama USA dan China, mereka malah pecah dan lahirlah Korean War, perang saudara (detilnya bakal diceritain di Korea War Memorial). Gue liat orang Korea ini bener-bener ngalamin jaman-jaman yang sangat keras, itu kenapa ya mungkin orang Korea itu jadi pekerja keras dan sangat nasionalis.

Galeri museum ini lebih banyak menyajikan peninggalan-peninggalan raja, seperti baju, porselen, senjata, dll. Korea ini sudah dipimpin oleh banyak raja-raja, dan salah satu raja yang paling terkenal itu namanya Raja Sejong. Dia lah yang menemukan huruf Hangeul (huruf Korea bulet bulet yang sering kita lihat), dia nyiptain aksara baru karena banyak rakyat yang merasa kesulitan menggunakan kanji. Selain nemuin Hangeul, konon dia banyak memajukan pertanian lewat inovasi, plus dia juga bikin kebijakan nurunin pajak untuk meringankan rakyatnya. Menurut info dari museum ini, he was known as “The Most Beloved King of Korea”. Awwww…

Gak kerasa waktu udah mau jam 2 siang, adek gue udah mulai bosen keliling museum dan kita belum makan siang juga. Akhirnya kita lanjut ke area yang paling mahal dan famous mendadak gara-gara lagu koplak : Gangnam!

Official Family Photo (susah payah pake timer, hehe)

Oppa Gangnam Style!

Masih ingat Lagu Gangnam Style-nya Psy ini sempet viral ditonton lebih dari 1 Milyar viewers di Youtube tahun 2012 silam? Lagu yang bikin kita kepingin joget “invisible horse riding”? Lagu ini jadi bikin orang pada penasaran, Gangnam itu apa sih? Nama orang, nama kota, atau nama pakaian?

Gangnam itu sebenarnya sebuah kawasan business district di bagian Selatan Seoul, kalo kata temen gue sih, Gangnam itu area termahal di-Seoul (dari segi nilai property) makanya dijadikan sebagai kawasan bisnis dan perdagangan. Gangnam tuh kayak daerah Kuningan-nya Jakarta gitu lah (konon harga tanah di Kuningan itu Rp 75 juta per meter). Mungkin Psy bisa bikin expansion song dari Gangnam Style dengan judul “Abang Kuningan Style”? Hehehe.

Nungguin bus trayek Gangnam

Dari Museum, cukup naik bus satu kali, terminal nya pas ada di seberang museum. Untuk menuju Gangnam, kita akan menyebrangi sungai Hangang.  Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit.

Tiba di jalan utama Gangnam, yang bisa gue lihat hanyalah gedung tinggi di kanan-kiri, lengkap dengan trotoar yang penuh banget sama orang lalu lalang. Wah nyampe juga gue di Gangnam! Sebenarnya gue gak ada agenda khusus kecuali buat makan siang di satu tempat rekomendasi adek gue, Fathia. Adek gue ini salah satu subscriber Ria SW, Youtuber yang suka jalan jalan ke Korea.  Adek gue bilang ada toko pizza enak disitu, pas gue nonton vlog-nya, wuih iya kayaknya enak tuh..

Dengan ngandelin Naver Map, kita menyurusi gang-gang, sambil ngeliat papan nama deretan resto yang ada di kanan kiri jalan. Sempat tersesat, kita muter lagi di sisi lain jalan, dan akhirnya ketemu!

Laundry Pizza : Pizza-nya BTS

Ya ampun restonya nyempil banget, gak keliatan wkwkwk. Restoran ini namanya Laundry Pizza. Konsep interior restonya itu kayak di Laundry, ada mesin cuci pintu depan jadi dekorasi dinding. Masuk ke resto ini, gue merasakan atmosfer hip hop dari lagu-lagu nge-beat bergaung di restoran. Gue sendiri masih penasaran kenapa ownernya gabungin Laundry sama Pizza, tapi namanya ide bisnis kan gak perlu rasional toh ya. Kita langsung pesan pizza langsung ke kasir, disitu ada etalase kaca yang menghidangkan enam jenis pizza. Empat mengandung daging, dua engga. Semua pizza daging pake pork, jadi kita pesan pizza non-daging : pizza keju dan pizza kentang. Satu slice harganya 4,500 won. Kita boleh pesan per slice, gak harus seloyang. Sumpah, itu pizzanya gugah selera banget. Pas kita mau mesen, si Oppa yang jaga kasir nyadar kalau kita ini turis dengan muka heran.

“Excuse me, how do you know this place?”Tanya dia dengan aksen Korlish (Korea English).

Umm, from YouTube..” jawab gue singkat sambil ngasi balik muka heran.

Dia Cuma mengangguk pelan langsung nanya pesanan kita apa. Gue duga kayanya Laundry Pizza ini biasa serving orang-orang lokal, terus berkat efek promosi gratis dari para YouTuber termasuk Ria SW, Laundry Pizza mendadak jadi tourism spot. Hahaha. I think the owner should pay Youtubers who promote this place, celetuk gue dalam hati. Beres bayar, kita nunggu pizzanya yang dihangatkan lebih dulu.

Ternyata Laundry Pizza ini pernah jadi lokasi syuting-nya BTS! Adek gue happy banget, disitu ada foto personal BTS lagi pose di depan mesin cuci. 10 menit kemudian pizza datang, siksahaseyooo*! (*mari makan)

BENER BANGET apa kata Ria SW di vlognya, pizza-nya UENAKKK banget! gue suka banget sama Pizza Kentangnya, rasanya mix gurih sama manis. Ternyata pizza kentang ini dikasi susu kental manis. Pas pizza masuk mulut, gue bisa ngerasain asin dari keju dan kentang campur manis-nya susu kental manis. Yummy!

Kita semua makan pizza buas banget, hahaha. Telat lunch juga sih.. jadi emang laper. Gue sendiri ngabisin 2,5 slice pizza. Buat lo-lo yang doyan banget sama Pizza, wajib banget nih mampir ke Laundry Pizza! Selain makanan-nya enak, lo bisa ambil foto Instagrammable juga!

Tidur di Café-nya Drama Goblin

Ternyata badan gue gak bisa boong, gue masih capek banget karena padatnya jalan-jalan kemarin. AKhirnya kita melipir dulu ke café, sambil nunggu dua adek gue belanja di Gangnam.  COEX itu agenda kita selanjutnya setelah Gangnam, pas cek di pet ague nemu Café yang gue cari. So, gue ngajak suami sama ortu ke kafe yang terkenal lewat TV Drama Goblin, Dal.komm!

Menurut info di website resmi, Dal.komm ini milik Danal Entertainment (perusahaan hiburan dan mobile data!). Dal.komm sendiri kepanjangan dari dua kata : Danal (nama perusahaan) dan Kommt (bahasa Jerman, artinya datang), artinya come to Danal. Namanya digabung gitu jadi kece ya, haha.

Babeh gue depan Dal.komm

Pas masuk, Cafenya bener-bener cozy banget, meski di dalamnya rame pengunjung yang asik ngopi, ada geng ibu-ibu paruh baya yang lagi nongki sambil ngerayain ultah salah satu ibu disitu… pas kita duduk, ibu-ibu itu nyanyi dengan riang gembira “Saengil chukahamnida.. Saengil chukahamnida..” Kita baru duduk rasanya kayak dinyanyiin ama mereka, haha.

Gue pesan secangkir Caramel Machiatto dan seporsi Honey Butter Bread buat sharing. Sumpah ngantuk banget! Gue menyeruput kopi panas sedikit-sedikit sambil memandangi jalan Teheran-ro yang diapit gedung-gedung tinggi. Aaaah~ Dan beberapa menit kemudian gue ketiduran di kursi. Hahaha. Sorry, coffee.. you didn’t kick me so well. Gue sempet terlelap selama 30 menit ampe adek gue dateng ke café. Waktu awal umur 20an, gue mungkin bakal maksain buat melek selama traveling, sekarang? Tidur aeee.. Kalo capek ya istirahat sebentar, hehe. Okay, habis power afternoon nap berarti sudah recharge energy sebelum pergi ke COEX!

Nungguin Oppa Lee Dong Gook

SMTown : Mengenang Masa-masa Keranjingan Artis SM

Pas lagi jalan menuju COEX Mall, gue ngelewatin sebuah gedung bling-bling bertuliskan “SMTOWN”.

OMG, is that SM Entertainment Center? Gue langsung jalan cepat ke pintu masuk, dan lain ngikutin. Honestly, I used to be a Kpop fans, and SM Artists were my favorites! Hahaha.

Dulu gue ngefans sama Super Junior, SNSD, TVXQ, sama BoA. Gue emang bukan fans garis keras yang ngumpulin merchandise dan bela-belain nonton konser mereka, but I really love their music (+handsome face). Wkwkwk. Mampir ke SMTown wajib banget lah buat mantan fans, sekalian mengenang.

SMTown ini terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama dan ketiga itu Souvenir shops, lantai kedua itu Museum SM. Whaatt ada museum-nya?? Gue buru-buru ke lantai, pas masuk ke entrance museum, gue baca ternyata ada tiketnya, dan tiketnya lumayan mahal. Waah.. sebenanya gue mau aja masuk museum, but I don’t my family wants to get in, if not, they don’t want to wait for me either. Gue urungkan niat gue, maybe next time..

Di setiap lantai, dinding-dinding dipenuhi oleh foto-foto hitam putih para artis SM. Gue terpana banget, apalagi pas lihat Oppa-ku tersayang, Yunho.

Artis SM pertama yang gue kenal itu Shinhwa, boyband keluaran SM tahun 1998 (ya ampun jadul banget). Gue tau satu lagu doank judulnya “Perfect Man” yang jadi OST drama Taiwan judulnya MVP Lover (ada yang pernah nonton ini juga ga pas jaman SMP? Berarti kita seumuran hehe). Lagunya enak banget, terkesan macho.

 

Terus gue kenalan sama TVXQ, gue jatuh cinta banget sama lagu Rising Sun ama “O”, jaman itu personelnya masih lima orang (sekarang udah pecah, sisa dua). Gue melting banget lihat Yunho, leader-nya TVXQ kalo nge-dance, alamak! *Gue mendadak fangirling*

Yow You-know let’s try some noise spin… *Yunho langsung joget menggeliat, meliuk liuk..*

SM ini pasti punya boyband yang legendaris di tiap jamannya, SMP = Shinhwa, SMA = TVXQ, Kuliah = Super Junior. Yassss, Super Junior!

Boyband yang menemani masa-masa ababil gue waktu kuliah di IPB. Pertama kali gue liat video Sorry Sorry yang hitam putih itu, langsung nagih pengen nonton berulang-ulang. Gue gak ngerti kenapa MV Korea itu ada semacam zat adiktifnya. Gue akui SM artist ini yang membuat gue berkenalan sama Kpop, setelah itu gue baru ngefans sama YG artist (Big Bang!).

Gue masih memandang terpana foto-foto artis.. ada Kyuhyun, Minho, Yunho. Gak Cuma boyband, tapi juga girlband. Girlband SM yang legend sih siapa lagi kalau bukan SNSD a.k.a Girls Generation!

Lagu SNSD yang paling gue suka itu Genie, saking nge-fansnya, gue sampe bikin cover dance-nya yang amat memalukan dan tak layak ditonton. Hahaha

Selain foto-foto artis, ada etalase yang memajang kostum-kostum beberapa girlband kayak Red Velvet, etalase sebelahnya memajang trophy-trophy music award yang dimenangin sama artis SM. Di lantai atas, gue sempet masuk ke souvenir shop. Penasaran aja, apa aja sih yang mereka jual.

Gue kira mereka Cuma jual CD ama photobook doank, ternyata mereka jualan macem-macem dengan label boyband/girlband nya SM. Gue cekikikan pas liat ada kripik merk-nya EXO. Di bagian depan toko, dipajang teh celup dalam kotak, merknya “Shinee” “EXO” “SNSD”. Hahaha. Buset apa aja bisa dijual, sing penting cuan! Mungkin aja kalau fanbase SM di Indonesia paling tinggi se-dunia, mereka bakal Jual Cilok Pedas merk “Super Junior”, sebungkus jumlah ciloknya sesuai jumlah personel. InshaAllah bakal laku keras :p

Kripik EXO

Gue nostalgia parah di SM Town, awwww.. segini aja gue bukan fans militan, lebih moderat, gak kebayang para fans militan dateng ke SMTown.. Btw, Disini ada fans SM?

Starfield, Perpus Kece dalam Mall Mewah

Puas fangirling di SMTown, kita lanjut ke gedung sebelah: COEX Mall.

I actually know nothing about COEX, except shopping place. Dan sebenarnya gue gak gitu tertarik buat main ke mall modern macem gini, kebayang isinya cuma toko baju, sepatu, dll.. tapi ada satu tempat yang pengen gue datangi. Di dalam COEX ini mereka punya library yang cantik banget, namanya Starfield Library. As a bookworm, library is always on my travel list whenever I travel. COEX ini luasss banget, untung setiap sudut jalan ada panduan arahnya.

COEX Mall

Dari jauh gue liat ada rak display buku, alhamdulilah nyampe juga. Pas gue masuk ke perpus, I was just blown away by its interior beauty! Mendadak gue merasa engga seperti berada di dalam mall. Lantai perpusnya dilapis kayu coklat, beda sama lantai mall yang pake keramik. Lighting perpusnya bikin suasana perpus jadi cozy dan ngajak kita untuk duduk, santai sambil baca buku. Aaaaakkk~ pengen banget gue.

Perpus ini ada menara bentuk segitiga, yang memajang deretan buku. Seluruh dinding perpus hampir ditutupi sama buku-buku. Sayang banget gue kesini Cuma buat sightseeing, Kalau gue dapet kesempatan ke Seoul lagi, I am sure I will come back again with my want-to-read book and a cup of coffee!

Di dalam perpus ini ada escalator yang nyambungin ke lantai dua. Di lantai dua ada meja kursi untuk baca dan buka laptop. Semua kursi udah dipenuhi sama anak muda yang lagi ngerjain tugas, ada juga bule yang lagi asik baca buku. Di lantai dua juga tersedia café yang jual kopi sama sweet snacks.

Gak kerasa waktu udah makin malem , dan kita belum dinner. Berhubung kita udah mayan capek dan gak mau jalan jauh, kita nyari makan yang deket-deket situ, dan kita nemu KFC.

Roommate Reunion

Beres dinner, gue dan mas andik pisah rombongan dari keluarga gue. Karena kita janjian sama Han Byeol Jang, temen lama gue, dulu kita sama-sama sekolah di Jerman, dan kita tinggal se-dormitory. Kita naik Metro dari Samcheon Station turun di Itaewon. Gue janjian di pintu Exit stasiun Itaewon.

Sekitar jam 10 malam, gue dan Hanbyeol ketemu lagi setelah tiga tahunan gak ketemu.

“Haaaannnn… “ teriak gue dari jauh, langsung meluk si Han.

Han dengan penuh senyum nyambut gue dan mas Andik (FYI, mas Andik juga alumni Jerman, and he knew Han as well). Han ini teman gue yang special banget, selama sekolah di Jerman, kita ini the only Asian in the  dormitory. Dan kalian tau sendiri kan orang Asia itu kadang susah makan makanan bule tiap hari, akhirnya kita sering berbagi makanan, baik Indo maupun Korea. Udah gitu, Han dan satu temannya datang ke nikahan gue, dia bela-belain terbang H-1, terus pulang ke Korea pas habis resepsi, soalnya dia lanjut ujian. Aww.. so sweet banget gak sih?

Malam itu kami melepas kangen. Han ngajakin kita buat nongki malem di sebuah area nongkrong di Itaewon. Tibalah kami di jalan yang menanjak dan di kanan-kirinya ada bar dan resto yang dipenuhi orang-orang kebanyakan anak muda. Han ngajakin kita ke sebuah bar namanya Berlin (mentang-mentang alumni Jerman, bar-nya kudu berbau Deutschland donk, haha). Han tau kami berdua engga minum alkohol, jadi kami dipesankan Mocktail. Bar-nya rada remang-remang gitu, dan tempatnya di gang sempit. Tempat nongkrong disini tuh sempit-seempit banget. Memang ciri negara maju itu dilihat dari harga propertinya emang gila-gilaan tingginya. Sebut aja New York, Sydney, Hong Kong, Singapore.

Selama di bar, kami ngobrol ngalor ngidul tentang masa lalu, kesibukan sekarang, sampe skandalnya si Seungri Big Bang! Hahaha. Si Han masih inget kalo gue nge-fans sama Big Bang, meski sekarang gue sendiri gak gitu tau berita-berita artis Kpop. Si Han sekarang kerja di perusahaan semacam BUMN. Pas kita lagi asik ngobrol, tiba-tiba dateng empat cewe ke dalam bar bawa kue ultah, terus nyanyi “SAENGIL CHUKAHAMNIDA! SANGEIL CHUKAHAMNIDA!”

Ini kenapa tiap gue masuk bar selalu ada yang ultah ya?? Ada apa gerangan? Udah dua kali dalam sehari ini ada yang ultah, ternyata si Oppa owner Bar nya yang ultah. Empat cewe ini duduk di sebelah kami sambil nyiapin makan malam, eh mereka tiba-tiba nyodorin kue ultah buat kita. Si Han bilang “Kamsamhamnida..” sambil ngangguk-ngangguk, gue langsung ikutan Kamsamhamnida. Hehehe. Btw, kue nya enak!

Berhubung si Han ini jebolan Ilmu Politik, kita sempet ngobrolin soal Politik di negara kita masing-masing. Dari cerita dia, politik di Korea ini juga penuh dengan drama, kayanya emang gak ada ya negara yang gak punya drama politik.

I want to invite both of you to my house tomorrow, meet my parents..” sahut Han di tengah percakapan kita.

Waah, gue gak pernah maen ke rumah orang Korea, pas si Han ngundang gini, gue rada kikuk, gue mau banget nerima undangannya. Han sendiri udah pernah ketemu ortu gue pas nikahan, I think I have to meet her parents as well. Berhubung hari terakhir kami di Korea itu ada free time, kita menyanggupi undangan Han. *so excited* Waktu sudah mau masuk ke midnight, I guess we need to take a rest. Ternyata minum-minum kita male mini dibayarin sama Han, gomawoyo~ Keluar dari bar, kami nyempetin foto bareng sebagai penanda tombo kangen, lalu kembali ke penginapan.

Midnight reunion with Han Byeol

Ah, gak sabar datang ke rumah orang Korea untuk pertama kalinya? Rumahnya bakal kayak di acara Variety Show gak ya? Hmmm…

(Bersambung ke Chapter terakhir disini)

Route : National Museum of Korea – Gangnam – COEX – Itaewon (Rute ini lumayan santai dari rute hari kedua)

 

Naik Metro ke National Museum of Korea                           : Rp 16,250 (KRW 1,250)

Tiket Museum                                                                                   : Gratis

Naik Bus dari Museum ke Gangnam                                        : Rp 16,250 (KRW 1,250)

Makan di Laundry Pizza (1,5 slice/orang)                                               : Rp 117,000 (Rp 9,000)

Taxi dari Gangnam ke COEX (patungan berempat)            : Rp 26,000 (KRW 2,000)

Caramel Macchiato Dal.komm Café                                         : Rp 66,300 (KRW 5,100)

Butter Bread Dal.komm Café (sharing berdua)                   : Rp 32,500 (KRW 2,500)

Makan Ayam KFC COEX Mall                                                       : Rp 91,000 (KRW 6,000)

Metro ke AirBnB                                                                              : Rp 16,250 (KRW 1,250)

TOTAL                                                                                                   : Rp 381,550